Bahaya Suara Terlalu Berisik, Dapat Mengganggu Pertumbuhan Bayi

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Banyak sekali polusi di sekitar kita, mulai dari polusi udara, polusi air, polusi makanan, polusi lalu lintas, dan ada juga polusi suara.

Polusi suara, atau suara yang terlalu keras dan bising ternyata bisa mengganggu dan memperburuk pertumbuhan bayi.

Berdasarkan serangkaian penelitian terbaru ditemukan bahwa suara yang terlalu keras selama kehamilan dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk pada janin saat berada di rahim ibu, demikian disampaikan oleh pakar kesehatan di New Delhi India.

“Paparan kebisingan yang berlebihan selama kehamilan dapat menyebabkan kehilangan pendengaran frekuensi tinggi pada bayi baru lahir dan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan dalam kandungan”

“Jika tidak diambil dari perawatan, hal ini juga dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan yang sangat kurang”

Demikian disampaikan oleh Rita Bakshi, yaitu seorang ginekolog dan ahli kesuburan, pada International Fertility Centre, baru-baru ini di New Delhi.

Setidaknya 60 persen dari empat juta kematian neo-natal yang terjadi di seluruh dunia setiap tahun berhubungan dengan berat badan lahir rendah.

Dia mengatakan tingginya intensitas kebisingan sering menyebabkan kerusakan koklea yang merupakan penyebab paling umum dari gangguan pendengaran.

Pooja Mehta, dokter kandungan konsultan senior dan dokter kandungan di Rumah Sakit di Paras Gurgaon pun menyampaikan:

“Pada janin bayi yang belum lahir, telinganya di bagian luar, tengah, dan dalam akan berkembang baik setelah usia kehamilan 24 minggu dan bayi dapat secara efektif mengirimkan suara ke otak untuk diproses”

“Namun, paparan suara lebih dari 90 sampai 100 desibel dapat meningkatkan risiko bayi yang belum lahir terkena gangguan pendengaran. “

“Hal ini juga dapat meningkatkan kemungkinan melahirkan prematur dan memiliki berat bayi lahir rendah,” tambahnya.

Demikian pula pendapat seorang ahli yang lain, yang bernama Vimal Grover, ginekolog dan dokter kandungan di Fortis Healthcare mengatakan:

“Jika perempuan tidak mengambil tindakan pencegahan dan terpapar kebisingan intensitas tinggi, maka ada kemungkinan ada kelahiran prematur dan gangguan dalam pertumbuhan normal dan perkembangan bayi prematur.”

“Penelitian lebih lanjut masih terus untuk mencari efek sakit lain disebabkan oleh kebisingan intensitas tinggi pada ibu hamil” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat