Manfaat Probiotik, Berguna untuk Mengurangi Hepatic Encephalopathy

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Manfaat Probiotik, Berguna untuk Mengurangi Hepatic Encephalopathy

Menurut sebuah studi baru, ditemukan bahwa probiotik bisa muncul sebagai rencana perawatan yang digunakan dalam terapi ensefalopati hepatik atau Hepatic Encephalopathy (HE).

Seperti dikutip dari Health Care Asia, hasil penelitian tersebut diumumkan dalam sebuah acara yang dinamakan International Liver Congress™ 2013.

Studi ini mengkaji efektivitas probiotik dalam mencegah perkembangan HE pada 160 pasien sirosis selama sekitar sembilan bulan dan menemukan peningkatan signifikan dalam mengurangi kadar amonia arteri pada pasien setelah tiga bulan pengobatan dengan probiotik.

Amonia yang diproduksi oleh bakteri usus, dianggap salah satu mediator utama disfungsi otak di HE.

Probiotik bekerja dengan memperkaya flora usus dengan mikroorganisme memproduksi non-urease, yang menurunkan produksi amonia.

Probiotik adalah mikroorganisme hidup (kebanyakan bakteri) yang menghasilkan manfaat kesehatan bila diberikan dalam jumlah yang memadai.

Dua kali lebih banyak pasien yang memakai plasebo dikembangkan HE terbuka (titik akhir primer studi) dibandingkan dengan pasien yang memakai probiotik dalam bentuk kapsul.

Bendahara EASL, Prof Mauro Bernardi menyambut temuan dan mengatakan mereka akan memberikan dampak positif bagi pasien sirosis berisiko terkena HE dengan prognosis yang kebanyakan berasal dari masyarakat sangat miskin.

Prof Bernardi mengatakan: “ensefalopati hepatik adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh akumulasi racun dalam darah yang biasanya dikeluarkan oleh hati”.

“Pengobatan biasanya melibatkan penggunaan antibiotik atau obat pencahar untuk menekan produksi zat beracun dalam usus namun masih ada banyak ruang untuk perbaikan sehingga akan menarik untuk melihat hasil penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah dokter memiliki bentuk baru pengobatan. “

Ensefalopati merupakan spektrum kelainan neuropsikiatri yang termasuk perubahan kepribadian, gangguan intelektual dan menurunnya tingkat kesadaran pada pasien dengan gagal hati, setelah eksklusi penyakit otak lain yang diketahui.