Teenager is drinking

Minuman Soda sangat Berbahaya, dapat Merusak Gigi

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian ditemukan bahwa minuman bersoda adalah sangat berbahaya dan dapat merusak gigi

Temuan yang mengejutkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa minum jumlah besar soda berkarbonasi bisa merusak gigi, sama seperti penggunaan metamfetamin dan kokain.

Konsumsi obat-obatan terlarang, dan asupan penyalahgunaan soda dapat menyebabkan kerusakan yang sama pada mulut Anda melalui proses erosi gigi.

Temuan ini juga diterbitkan pada General Dentistry, the peer-reviewed clinical journal of the Academy of General Dentistry (AGD)

Erosi gigi terjadi ketika asam menipis pada enamel gigi, yang merupakan bagian pelindung lapisan luar gigi.

Tanpa perlindungan enamel, gigi lebih rentan untuk terjadinya rongga, serta menjadi sensitif, retak, dan berubah warna.

General Dentistry case study membandingkan kerusakan dalam tiga individu mulut pada pengguna mengaku shabu, pengguna lama sebelumnya kokain, dan pola makan peminum soda peminum berlebihan.

Setiap peserta mengaku memiliki kebersihan mulut yang buruk dan tidak mengunjungi dokter gigi secara teratur.

Para peneliti menemukan jenis yang sama dan tingkat keparahan kerusakan dari pengikisan gigi di mulut masing-masing peserta.

“Setiap orang mengalami erosi gigi yang parah yang disebabkan oleh kadar asam tinggi hadir dalam ‘obat’ pilihan mereka, retak, atau soda” kata Mohamed A. Bassiouny, DMD, MSc, PhD, penulis utama studi tersebut.

“Asam sitrat hadir pada diet soda dikenal memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan erosi gigi,” kata Dr Bassiouny.

Mirip dengan asam sitrat, bahan yang digunakan dalam penyusunan metamfetamin dapat mencakup bahan yang sangat korosif, seperti asam baterai, bahan bakar lentera, dan tiriskan bersih. Kokain sangat asam di alam, juga.

Individu yang menyalahgunakan soda yang mengkonsumsi 2 liter soda setiap hari selama tiga sampai lima tahun. Kata Dr Bassiouny,

“Kesamaan mencolok ditemukan dalam studi ini harus menjadi wake-up call untuk konsumen yang berpikir bahwa soda tidak berbahaya bagi kesehatan mulut mereka.”

Juru Bicara AGD yang bernama Eugene Antenucci, DDS, FAGD, merekomendasikan agar para pasiennya meminimalkan asupan soda dan minum lebih banyak air.

Selain itu, ia menyarankan mereka baik mengunyah permen karet bebas gula atau berkumur dengan air setelah konsumsi soda.

“Kedua taktik meningkatkan aliran air liur yang secara alami membantu mengembalikan tingkat keasaman dalam mulut menjadi normal” katanya.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat